16 Agu 2019

Travelling

Yuk, Nikmati Magisnya Adat Budaya Pekanbaru Bersama Airy!

Kebudayaan daerah merupakan salah satu eksotisme yang dimiliki nusantara. Terlebih dengan kondisi modernitas yang kian berkembang pesat, kembali menikmati kearifan lokal semacam ini tentu menjadi sebuah kemewahan sendiri.

(sumber foto: riauonline.co.id)

Beruntungnya, adat kedaerahan ini masih dilestarikan cukup baik di banyak wilayah di Indonesia, termasuk di Pekanbaru. Ibukota provinsi yang juga dikenal sebagai kota perdagangan dan jasa ini masih memelihara warisan budaya setempat seperti berikut.

1. Tepuk Tepung Tawar

Budaya adat ini berasal sejak zaman Kerajaan Sriwijaya pada abad VII Masehi dulu. Sejak saat itu, upacara tepuk tepung tawar pun menjadi bagian dari berbagai peristiwa penting seperti pernikahan, khitanan, pembukaan lahan baru, dan lain-lain. Adapun tujuannya tak lain adalah sebagai pemberian doa restu dan dan penolak marabahaya meski beberapa sumber juga menyebut sebagai ucapan rasa syukur.

Upacara tepuk tepung tawar biasanya dilakukan oleh keluarga terdekat, pemimpin atau tokoh masyarakat, maupun ulama. Prosesi ini dilakukan dengan cara menempuk-nepukkan bedak pada telapak dan punggung tangan. Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan memercikkan air mawar dan menaburkan bunga rampai, beras putih, dan beras kuning ke seluruh badan orang yang bersangkutan. Terakhir, upacara ditutup dengan doa.

2. Petang Megang

Upacara petang megang dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadan. Aktivitas ini diselenggarakan sehari sebelum dimulainya hari pertama bulan puasa sebagai bentuk syukur sekaligus pembersihan diri.

Ritual ini juga lebih dikenal dengan sebutan upacara petang balimau. Kata ‘balimau’ sendiri berarti air limau. Prosesinya pun tidak lain adalah mandi menggunakan air yang dicampur oleh jeruk limau setelah sebelumnya diawali dengan ziarah ke berbagai makam pemuka agama berikut tokoh-tokoh penting Riau, termasuk Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah. Beliau tidak lain adalah sultan kelima Kerajaan Siak Sri Indrapura sekaligus sosok pendiri Kota Pekanbaru.

3. Merisik

Upacara tradisional ini merupakan bagian dari ritual perkawinan. Merisik adalah langkah awal yang dilakukan pihak calon pengantin pria dengan tujuan untuk ‘menyelidiki’ keberadaan calon pengantin wanita. Dalam implementasinya, kegiatan ini biasanya dilakukan oleh pihak orang tua dari calon mempelai laki-laki atau bisa juga dengan mengirim orang sebagai utusan.

Nah, setelah seluruh informasi yang dibutuhkan diperoleh, barulah dilakukan merisik resmi. Tahap ini juga lebih familiar dengan istilah lamaran bagi masyarakat awam. Pihak laki-laki akan datang kepada pihak wanita untuk membicarakan tahap selanjutnya alias pernikahan.

Nah, itulah beberapa adat budaya di Pekanbaru yang masih dilestarikan hingga saat ini. Menarik, ya!

Selain upacara adat ini, kamu juga bisa menikmati kebudayaan lain yang ada di Pekanbaru. Adapun pengaruh budaya di kota ini sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu. Karena itu, jangan heran bila kamu menemukan sangat banyak kekhasan etnis Melayu baik dari arsitektur bangunan hingga citarasa kuliner setempat.

Nah, untuk urusan akomodasi perjalanan, serahkan saja semua pada Airy. Dapatkan hotel murah di Pekanbaru secara lebih praktis melalui aplikasi Airy. Hanya dalam hitungan detik, kamu bisa mendapatkan informasi penginapan terbaik yang sesuai dengan lokasi strategis incaranmu selagi di Pekanbaru.

Selain urusan booking hotel, aplikasi ini juga akan sangat membantumu mendapat tiket pesawat murah menuju Pekanbaru. Dengan tiket promo termurah setiap harinya, kamu bisa jalan-jalan ke ibukota Provinsi Riau ini dengan lebih hemat. Di tengah isu tingginya tarif penerbangan domestik yang mahal, tak ada salahnya mencari peluang bepergian dengan bujet lebih minim, bukan?

Tunggu apa lagi? Yuk, nikmati magisnya kebudayaan Pekanbaru bersama Airy!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar